Kehadiran tangga sebagai penghubung
lantai satu dengan lantai di atasnya merupakan sesuatu yang mutlak
diperlukan. Selain bersifat fungsional, keberadaan tangga di rumah Anda
juga dapat menjadi elemen pelengkap dekorasi. Sebelum mengenal lebih
jauh fungsi dan kegunaan railing, ada baiknya kita mengenal struktur tangga terlebih dahulu.
Struktur tangga terdiri atas
bagian-bagian yang saling menopang satu sama lain. Kehadiran elemen
yang satu dengan elemen lainnya saling berhubungan. Sistem struktur
tangga sendiri terdiri atas anak tangga vertikal (riser) untuk pijakan tangga horizontal (tread), ibu tangga yang memegang anak tangga (string), tiang utama (newel), pegangan tangga/ railing (handrail), dan pagar tangga (baluster).
Apakah railing itu?
Railing merupakan salah satu bagian dari
struktur tangga yang berfungsi pengaman bagi penghuni. Ternyata ketika
diposisikan sebagai elemen interior, pemilihan railing yang tepat
dapat memperkuat komposisi ruangan. Hal ini disebabkan oleh pemasangan
railing yang berupa repetisi (perulangan) elemen garis yang teratur
sesuai jumlah anak tangga.
Dibandingkan dengan tembok masif yang mengelilingi dan mengamankan sebuah tangga, railing merupakan pilihan yang lebih baik karena dapat memungkinkan sirkulasi udara yang lebih lancar. Pemasangan railing juga masih dapat memungkinkan komunikasi antara ruang atas dan bawah pada sela-sela antara rongga railing.
Selaraskan Railing dengan Gaya Hunian Anda
Sesuai dengan gaya hunian yang paling umum diadaptasikan pada rumah Anda, railing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu railing bergaya modern atau minimalis dan railing bergaya klasik atau etnik.
Material yang digunakan pun sangat
beragam, yaitu mulai dari logam, kayu, beton sampai kaca. Penggunaan
material sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya desain
ruangan.
1. Railing Rumah Bergaya Minimalis
Secara konsep, kunci dari rumah
minimalis adalah minimalisasi penggunaan profil atau ornamen yang
justru bisa menghilangkan kesan minimalisnya. Desain yang digunakan
bisa memakai garis-garis tegas. Misalnya pemakaian material logam.
- Profil atau Bentuk
Profil railing tangga sebaiknya tidak dibuat terlalu ramai agar ruang lebih sedap dipandang. Untuk penyusunan elemen garis, pilihan railing dapat berupa garis vertikal dan horizontal yang sederhana.
Selain profil yang sedikit, kuantitas
kerapatan besi penyangganya juga harus dipikirkan. Sebaiknya tidak
terlalu renggang maupun terlalu rapat. Apabila terlalu rapat akan
memiliki kesan seperti ”jeruji” besi, sedangkan besi penyangga yang
terlalu renggang dapat membahayakan anak kecil. Ukuran yang ideal
adalah lebih kecil dari ukuran badan anak kecil. Bagi keluarga yang
memilik anak kecil, sebaiknya tidak menggunakan railing dengan profil
garis melintang yang dapat dipanjat. Hal ini ditujukan demi menjaga
keselamatan sang anak, terutama karena rasa keingintahuannya.
- WarnaWarna yang tepat untuk digunakan adalah warna dasar seperti hitam dan turunannya (warna kelabu). Namun untuk mendapatkan sentuhan yang lebih modern, railing dapat menggunakan warna silver. Warna tersebut dapat diperoleh dari aplikasi material logam, seperti stainless steel, krom atau jenis logam lainnya.
- Material
Material railing yang
disarankan untuk rumah minimalis adalah logam, beton, atau kaca. “Tapi
bukan berarti unsur tersebut tidak bisa dipakai pada konsep desain
interior lain, tapi untuk rumah minimalis umumnya material tersebut
yang dipakai,” ujar arsitek Ir Bambang Sudiatmojo.
Untuk railing yang bersifat transparan, sebaiknya digunakan bahan fiberglass
karena lebih aman dari resiko pecah. Namun sayangnya fiberglass ini
tidak 100% memberikan kesan transparan (lebih cenderung translusen).
Untuk itu, material lain yang dapat digunakan adalah kaca tempered
yang tidak akan berkeping-keping jika pecah. Jika Anda memiliki anggota
keluarga yang masih anak-anak, kami anjurkan penggunaan material
akrilik yang jauh lebih aman. Hanya saja material ini lebih mahal
dibandingkan kaca biasa dan terdapat penurunan daya kilapnya.
Unsur beton juga dapat dipakai dalam
ruangan. Tetapi yang harus diperhatikan adalah jumlah rongga yang lebih
banyak agar tak terlalu menekan penghuni dan membatasi pemandangan,
misalnya hanya sebagai konstruksi penyangga. Hal ini juga dilakukan
agar sirkulasi udara pada tiap lantai tetap dapat mengalir dengan
lancar.
2. Railing Rumah Bergaya Klasik atau Etnik
Sebenarnya kedua jenis gaya ini agak berbeda, tetapi kami satukan karena mengacu pada gaya hunian yang lebih old
daripada gaya hunian minimalis yang telah dibahas sebelumnya. Kedua
gaya ini memiliki kesamaan dalam hal ornamen. Memang jika dibandingkan
dengan rumah bergaya minimalis yang minim ornamen, gaya etnik dan gaya klasik lebih mengedepankan ornamen untuk memperkuat nuansa rumah.
Perbedaan mendasar railing gaya etnik dan klasik lebih terlihat pada pemilihan jenis material dan bentuk ornamen yang dipilih.
Pada tangga bergaya etnik, pemilihan
jenis material cenderung kepada bahan kayu, misalnya kayu jati. Kayu
ini dapat berupa kayu asli yang bahkan masih merupakan bentuk aslinya,
dan hanya difinishing dengan vernis atau pelitur untuk
mempertahankan keawetannya. Profil railing tangga bergaya etnik semakin
diperkuat dengan bentuk ornamen ukiran.
Profil tangga yang berornamen juga
banyak digunakan pada konsep klasik, hanya saja material yang digunakan
adalah logam. Material yang biasa digunakan adalah besi tempa yang
berwarna tembaga. Untuk besi penyangga railing itu sendiri sering
digunakan besi ulir, yang dapat menambah kesan ornamented.
Baik desain etnik maupun klasik,
memiliki pilihan ornamen yang beragam. Pilihan tersebut dapat
disesuaikan dengan selera Anda, tetapi jangan lupa untuk diselaraskan
dengan nuansa rumah secara keseluruhan, misalnya dengan lampu gantung
atau gagang pintu yang berada dekat railing tersebut. (AA)