Ada yang menutup rapat rumahnya dengan pagar tinggi yang menggunakan beton cor. Pagar rumah
tersebut sudah seperti benteng yang mengelilingi rumah. Belum lagi
adanya tulisan “Awas Anjing Galak” yang tergantung atau yang tertempel
di pagar tersebut. Entah apa maksudnya. Pagar rumah seperti ini tentunya
secara tidak langsung mengatakan kepada orang-orang yang di luar bahwa
penghuni rumah tak ingin diganggu.
Tinggi Pagar
Tinggi pagar bagian depan yang ideal adalah satu meter. Tapi kalaupun
ingin membuat pagar yang lebih tinggi dari satu meter, sebaiknya
gunakan material terbuka. Tidak tertutup secara masif seperti pagar
pabrik dan benteng sebuah keraton.
Tinggi pagar depan satu meter atau
kurang dari satu meter, masih memungkinkan penghuni rumah berkomunikasi
dengan tetangga dan orang-orang yang ada di luar rumah. Bila sedang
duduk-duduk di teras rumah, penghuni rumah masih bisa bertegur sapa
dengan tetangga yang melintas di depan rumah.
Untuk pagar belakang, tinggi pagar
bisa saja sama dengan tinggi dinding rumah, 3-4 meter. Pagar yang tinggi
ini selain sebagai untuk menjaga keamanan, pagar bagian belakang
biasanya jarang dilalui. Bahkan bisa juga ditutup rapat untuk menjaga
hal-hal yang tak diinginkan.
Bahan
Bahan pembuat pagar rumah bisa
dari besi tempa dengan ornamen tertentu yang bisa memperindah pagar
sehingga dapat menunjang eksterior rumah. Selain besi tempa, bisa juga
campuran besi, beton, dan kayu. Campuran ini akan lebih artistik bila
disusun dengan perhitungan yang tepat sehingga pagar benar-benar sedap
dipandang mata.
Bagi penghuni rumah yang rajin, pagar hidup akan lebih baik. Selain membuat rumah lebih asri, pagar hidup akan terlihat lebih nyaman dan bersahabat dengan alam dan lingkungan. Tentunya tanaman yang dipakai sebagai pagar hidup harus disesuaikan dengan tanaman yang ada di taman. Hal ini untuk menjaga harmonisasi gaya eksterior rumah.
Bagi penghuni rumah yang rajin, pagar hidup akan lebih baik. Selain membuat rumah lebih asri, pagar hidup akan terlihat lebih nyaman dan bersahabat dengan alam dan lingkungan. Tentunya tanaman yang dipakai sebagai pagar hidup harus disesuaikan dengan tanaman yang ada di taman. Hal ini untuk menjaga harmonisasi gaya eksterior rumah.
Warna
Tidak ada ketentuan pasti bagaimana
menentukan warna pagar. Yang pasti bagi orang-orang yang mempunyai jiwa
seni, warna pagar biasanya disesuaikan dengan warna rumah dan gaya
rumah.
Untuk rumah bergaya klasik, warna besi lebih dipertahankan. Untuk rumah minimalis,
warna alami seperti warna kayu dan warna batu pualam yang dipakai
sebagai campuran pagar, bisa dipakai. Rumah-rumah berwarna permen
biasanya akan membuat pagar yang berwarna cerah pula. Warna cerah yang
bisa dipakai adalah oranye, ungu, merah, dan merah muda.
Ornamen Besi Tempa
Pagar rumah yang menggunakan besi tempa
bisa berkreasi dengan leluasa. Besi tempa bisa dibentuk seperti bunga,
daun, wajah lucu, atau campuran antara bunga, daun, dan bentuk-bentuk
artistik lainnya. Ujung besi juga kadang dibuat runcing.
Beling dan Setrum
Untuk menjaga keamanan, ada juga yang
memasang beling-beling kaca yang tajam di pagar rumahnya. Bahkan ada
yang memasang setrum listrik. Hal ini sah-sah saja dilakukan. Akan
tetapi hendaknya pemasangan ini sudah dipertimbangkan masak-masak,
jangan sampai membahayakan orang-orang yang tak berdosa terutama
anak-anak. Apalagi bila pagar tersebut berdekatan dengan pohon yang
menghasilkan buah kesukaan anak-anak.
sumberpagar