Jasa pembuatan reiling tangga Stainless di depok
Ada yang mengatakan pagar dan pegangan tangga (railing) tidak diperlukan, asal tingkat kenyamanan dan keamanan cukup tinggi. Artinya, aspek kenyamanan dititikberatkan pada pengaturan ukuran lebar dan tinggi anak tangga. Namun, demi keamanan, terutama jika memiliki anggota keluarga yang masih kecil, railing tetap dipergunakan.
Sedangkan tiang pada pagar tangga (baluster)
berfungsi sebagai pengaman. Dengan adanya baluster, orang akan
terhindar dari resiko terjatuh saat menaiki atau menuruni tangga. Oleh
karenanya baluster harus dibuat cukup rapat, tinggi 90 – 100 cm,
dan tidak menghasilkan bagian yang tajam, agar anak -anak tidak terluka
bila harus berpengaruh pada bluster.
4. Bordes
Untuk
memberikan kenyamanan, ada pula aturan baku bagi pembuatan tangga.
Setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga (setinggi 1,5 – 2m) harus
dibuat bordes (landing), yaitu suatu platform datar yang cukup luas
untuk melangkah secara horizontal sebanyak kurang lebih tiga atau empat
langkah sebelum mendaki ke anak tangga berikutnya.
Setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga (setinggi 1,5 – 2 m) harus dibuat bordes (landing)..
5. Anti Slip
Bahaya
yang sering mengintai saat orang menggunakan tangga adalah tergelincir
(slip), biasanya terjadi pada ujung siku anak tangga. Untuk mencegah hal
ini, dikenal produk nosing (kadang disebut step nosing) yang fungsinya membuat ujung siku anak tangga lebih kasar.
Step nosing
ada yang terbuat dari karet, aluminium, atau keramik. Permukaannya
bergerigi agar langkah pemakai terhenti pada ujung tangga dan tidak
terpeleset. Step nosing dari bahan keramik dipasang saat memasang ubin
keramik di anak tangga beton. Caranya, pada bagian ujung siku disisakan
celah yang belum tertutup keramik. Pada bagian tepi inilah dipasang
nosing dari keramik.
Pemasangan nosing
berbahan lain, seperti karet atau aluminium, dilakukan setelah anak
tangga jadi. Caranya, nosing disekrupkan pada anak tangga. Beberapa
gedung pertunjukan yang ruangannya gelap, seperti bioskop dan teater,
bahkan memanfaatkan nosing sebagai pemandu langkah saat orang menaiki tangga. Nosing ini menggunakan bahan fluorescent yang mampu menyala dalam gelap.
6. Pencahayaan
Pencahayaan
termasuk faktor penting yang patut dicermati saat merancang tangga.
Pencahayaan pada area tangga, selain akan membuat penampilan tangga
lebih terlihat, juga membantu para pengguna lebih merasa aman dan nyaman
terutama pada malam hari. Bukanlah tidak lucu jika ada orang yang jatuh
hanya karena kurangnya cahaya pada sekitar area tangga?
Pencahayaan
pada siang hari sebaiknya memanfaatkan cahaya alami. Oleh karena itu
area tangga harus diberi bukaan yang cukup sehingga memungkinkan cahaya
matahari masuk dan menerangi area ini.
Pada
malam hari, pencahayaan sepenuhnya bersumber pada lampu. Pemasangan
lampu pada area tangga, selain mempertimbangkan aspek keamanan dan
kenyamanan, perlu diperhatikan aspek estetika. Sehingga tampilan tangga
menjadi lebih bagus.
Lampu untuk menerangi area
tangga bisa dipasang di plafon, di atas tangga atau dibawah tangga.
Sekitar lampu (tombol on/off) sebaiknya dipasang pada dinding lantai
bawah dan lantai di atas dan dihubungkan secara paralel. Cara ini untuk
memudahkan pemakai tangga untuk mematikan dan menyalakan lampu saat akan
naik maupun turun dari tangga.
Jenis lampu pada
area tangga sebaiknya dipilih lampu yang memancarkan cahaya berwarna
hangat agar atmosfer di dalam rumah benar-benar terasa akrab dan ramah.
Lampu-lampu yang memberikan cahaya berwarna hangat adalah kuning atau
jingga atau yang mendekati warna cahaya alami.
Sumber Data : Majalah serial Rumah (Serial Tangga)